Rilis Pers: LBH Masyarakat Mengecam Keras Usulan Budi Waseso agar Pengedar Narkotika Dijadikan Sasaran Tembak TNI

Dec 23, 2015 Siaran Pers

LBH Masyarakat mengecam dengan keras pernyataan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso, yang mengusulkan para pengedar narkotika dilibatkan dalam latihan perang TNI sebagai sasaran tembak[i]. LBH Masyarakat mendukung penuh upaya BNN memberantas peredaran gelap narkotika tetapi upaya-upaya tersebut harus di dalam koridor hukum dan sejalan dengan prinsip hak asasi manusia.

Pernyataan kontroversial semacam ini bukanlah yang pertama kali diujarkan oleh Budi Waseso setelah ia menjabat sebagai Kepala BNN pada tahun 2015 ini. Ia pernah menyatakan agar bandar narkotika menelan barang bukti[ii] dan agar pengedar dijejali narkotika hingga mati overdosis[iii]; menyatakan akan menenggelamkan kapal penyelundup narkotika bersama dengan para penyelundup itu sendiri[iv][v]; menyatakan bahwa 60 persen kejahatan di Indonesia karena kejahatan narkotika[vi] (hanya berdasarkan fakta bahwa 62 persen penghuni Lapas karena terjerat UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang secara tidak adil telah menyeret masyarakat yang menggunakan dan menguasai narkotika dalam jumlah kecil ke dalam penjara); menyatakan akan menghapus rehabilitasi karena hanya menghabiskan anggaran negara[vii][viii]; mengusulkan metode rehabilitasi berbasis alam yang menempatkan orang yang ketergantungan narkotika di hutan atau pulau terpencil[ix]; serta yang paling menghebohkan adalah rencana penjara khusus kejahatan narkotika yang akan dijaga oleh buaya, piranha, dan juga harimau[x], yang sayangnya mendapatkan dukungan dari beberapa orang di parlemen[xi].

“LBH Masyarakat mengecam dan menyayangkan pernyataan-pernyataan semacam ini. Menjadikan pengedar narkotika sebagai sasaran tembak TNI, bukan hanya bentuk pelanggaran hak asasi manusia seperti hak untuk hidup, tetapi juga bentuk penghukuman yang biadab,” ujar Ricky Gunawan, Direktur LBH Masyarakat. “Pernyataan-pernyataan tersebut tidak lebih dari ungkapan sensasional, mengada-ada, dan tidak memiliki bukti ilmiah yang sahih,” tambahnya.

“Indonesia telah meratifikasi hampir seluruh konvensi HAM internasional. Oleh karena itu, sudah seharusnya Indonesia terikat dan tunduk pada ketentuan hukum HAM internasional. Dengan demikian ketika kita hendak menghukum pelaku kejahatan tetap ada batas-batas yang harus kita patuhi dengan tetap menghormati hak asasi manusia. Di samping itu, Indonesia perlu menyadari bahwa kebijakan narkotika di level internasional mulai mengalami pergeseran ke arah yang meninggalkan pendekatan yang punitif dan mulai menerapkan kebijakan yang humanis yang sungguh-sungguh melindungi warga negaranya dari dampak buruk peredaran gelap narkotika,” Ricky menambahkan.

“Pernyataan-pernyataan keras Budi Waseso tersebut justru menebar rasa takut dan meperkeruh iklim kebijakan narkotika Indonesia, sehingga pengguna narkotika enggan dan khawatir ketika mengakses layanan kesehatan. Hal ini tentu kontraproduktif dengan tujuan BNN dan akan menambah panjang masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh peredaran gelap narkotika,” ujar Ricky.

LBH Masyarakat mendesak Presiden Joko Widodo untuk menegur Budi Waseso, sebagai Kepala BNN, agar lebih fokus pada pembenahan kebijakan narkotika dan lebih merangkul pengguna narkotika dengan tidak menyampaikan pernyataan-pernyataan yang kontroversial dan tidak berdasar.

***

[i] Budi Waseso Mau Pakai Bandar Narkoba di Latihan Perang TNI, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/18/063729019/budi-waseso-mau-pakai-bandar-narkoba-di-latihan-perang-tni

[ii] Kesal, Budi Waseso Ingin Bandar Narkoba Telan Barang Bukti, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/05/063716060/kesal-budi-waseso-ingin-bandar-narkoba-telan-barang-bukti

[iii] Buwas Ingin Pengedar Dijejali Narkoba, Overdosis lalu Mati, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/06/063716573/buwas-ingin-pengedar-dijejali-narkoba-overdosis-lalu-mati

[iv] Saingi Susi, Buwas: Kapal dan Orangnya Kami Tenggelamkan, http://metro.tempo.co/read/news/2015/09/09/064699142/saingi-susi-buwas-kapal-dan-orangnya-kami-tenggelamkan

[v] Budi Waseso: Mafia Narkoba Ditenggelamkan Saja, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/09/18/063701778/budi-waseso-mafia-narkoba-ditenggelamkan-saja

[vi] BNN: 60 Persen Kejahatan di Indonesia karena Narkotik, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/12/15/063727832/bnn-60-persen-kejahatan-di-indonesia-karena-narkotik

[vii] Budi Waseso: Saya Tidak Antirehabilitasi Narkoba, http://nasional.tempo.co/read/news/2015/09/15/063700913/budi-waseso-saya-tidak-antirehabilitasi-narkoba 

[viii] Budi Waseso Blakblakan Rencana Hapus Rehabilitasi Narkoba, http://metro.tempo.co/read/news/2015/09/09/064699131/budi-waseso-blakblakan-rencana-hapus-rehabilitasi-narkoba

[ix] Begini Budi Waseso Bikin Konsep Rehabilitasi Pecandu Narkoba, http://metro.tempo.co/read/news/2015/09/30/064705105/begini-budi-waseso-bikin-konsep-rehabilitasi-pecandu-narkoba

[x] Buaya, Piranha, dan Harimau untuk Penjara Narkoba, http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/12/151222_indonesia_budi_waseso

[xi] Jenderal Buwas Cari Buaya Buas untuk Jaga Penjara Narkoba, http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151129135200-12-94724/jenderal-buwas-cari-buaya-buas-untuk-jaga-penjara-narkoba/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content